APINDO Kaltara dan BPS Tarakan Bahas Kolaborasi Strategis Hadapi Perkembangan Ekonomi Kawasan
Tarakan – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalimantan Utara menggelar pertemuan diskusi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Tarakan guna membahas kesiapan daerah dalam menghadapi perkembangan ekonomi yang pesat di wilayah Kalimantan Utara.
Dalam diskusi tersebut, APINDO menyampaikan bahwa Kalimantan Utara diprediksi akan menjadi pusat ekonomi terbesar di Asia Tenggara di masa mendatang. Perkembangan ini akan mendorong kebutuhan tenaga kerja hingga mencapai 3.000 orang, khususnya seiring dengan masuknya proyek-proyek besar, termasuk pembangunan sektor pariwisata dari investor asal Singapura.
Namun, di sisi lain, BPS Tarakan mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menghadapi keterbatasan anggaran yang berdampak pada efektivitas pelaksanaan survei dan pengumpulan data. Saat ini, BPS juga turut mengisi kekosongan peran yang seharusnya dijalankan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), terutama dalam pengumpulan data ketenagakerjaan dan informasi usaha.
BPS menyoroti bahwa banyak pelaku usaha yang belum terdaftar di BPS. Kondisi ini dikhawatirkan dapat berdampak pada proses perizinan usaha yang menjadi tidak valid secara administratif. Selain itu, ketertutupan sebagian pelaku usaha terhadap proses pendataan menyebabkan hambatan dalam pelaksanaan survei serta pengambilan kebijakan ekonomi secara akurat.
Sebagai solusi, APINDO mendorong terjalinnya kerja sama yang lebih erat antara APINDO dan BPS dalam penyediaan data usaha dan ketenagakerjaan. Kolaborasi ini dinilai penting agar pendataan bisa berjalan lebih efektif, pelaku usaha lebih terbuka, serta pemerintah dan dunia usaha bisa menyusun kebijakan berdasarkan data yang faktual dan akurat.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk membuka ruang koordinasi lanjutan dan pembentukan sistem pendataan yang inklusif antara BPS, APINDO, dan pihak-pihak terkait lainnya di Kalimantan Utara.
